d'zahrials clan

Alhamdulillah, aku gapunya alergi terhadap apapun.
Eh, ada ding.. Alergi gak punya duit, sama alergi masalah berat.. heheheh

Tapi bukan maksutnya, yang aku salin disini adalah tulisan dari Teh Ika - yang punya gasol pertanian organik - di milis mpasirumahan. Semoga berguna!

Apa sih alergi itu ?
Alergi atau hipersensitivitas tipe I adalah kegagalan kekebalan tubuh di mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik (antigenik) atau dikatakan orang yang bersangkutan bersifat
atopik.

Dengan kata lain, tubuh manusia bereaksi berlebihan terhadap lingkungan atau bahan-bahan yang oleh tubuh dianggap asing dan berbahaya, padahal sebenarnya tidak untuk orang-orang yang tidak bersifat atopik. Bahan-bahan yang menyebabkan hipersensitivitas tersebut disebut alergen.

Alergi makanan

Alergi makanan bisa menyerang siapa saja dengan kadar yang berbeda beda. Setelah usia
dua tahun, imaturitas saluran cerna akan membaik, sehingga gangguan saluran
cerna karena alergi makanan ikut berkurang. Selanjutnya, pada usia di atas 5 - 7 tahun, alergi makanan terus berkurang secara bertahap. Meskipun alergi makanan tertentu biasanya akan menetap sampai dewasa, seperti alergi terhadap udang, kepiting, atau kacang tanah.

Pada saat seseorang menyantap makanan kemudian timbul perasaan tidak enak pada
tubuhnya maka mereka akan beranggapan bahwa mereka alergi terhadap makanan
tersebut. Fakta membuktikan, tidak semua anggapan tersebut benar. Hanya 1% pada
orang dewasa dan 3% pada anak anak yang terbukti jika mereka memang benar benar
alergi terhadap makanan tertentu.

Perbedaan ini terjadi akibat masih banyaknya orang yang salah kaprah akan pengertian
alergi makanan. Sulit untuk membedakan mana yang disebut alergi makanan dan mana yang disebut dengan intoleransi terhadap makanan.

Alergi makanan adalah respon abnormal tubuh terhadap suatu makanan yang dicetuskan oleh reaksi spesifik pada sistem imun dengan gejala yang spesifik pula. Sedangkan
intoleransi makanan adalah respon abnormal dari tubuh terhadap makanan tertentu
yang gejalanya mirip dengan alergi makanan, cuma pencetusnya bukan dari reaksi
spesifik pada sistem imun melainkan dari beberapa penyakit tertentu.

Bagaimana mekanisme kerja alergi makanan?

Alergen yang terdapat pada makanan adalah komponen utama terjadinya alergi makanan.
Alergen ini berupa protein yang tidak rusak pada saat proses memasak, dan tidak
rusak pada saat berada di keasaman lambung.

Akibatnya alergen dapat melenggang mulus di dalam tubuh masuk ke peredaran darah mencapai organ yang menjadi targetnya guna menimbulkan reaksi alergi. Mekanisme
terjadinya alergi makanan melibatkan sistem imun dan herediter/keturunan .

Mengapa kasus alergi makanan pada
bayi meningkat saat ini ?

Biasanya alergi pada anak anak ini akan mudah
muncul pada kondisi sebagai berikut:

1. Pada orangtua yang menderita alergi, maka anak juga akan lebih mudah atau
cenderung untuk menderita alergi juga.

2. Pemberian makanan tambahan yang terlalu cepat dan jumlahnya terlalu
banyak. Hal ini karena, organ organ tubuh bayi belum siap untuk menerima
bahan makanan lain dari luar terutama protein. Seiring dengan perkembangan
jaman, makin banyak wanita yang bekerja diluar rumah. Sehingga seringkali bayi
dibawah usia 5 bulan sudah diberikan makanan tambahan atau susu instant sebagai
pengganti air susu ibu.

3. Banyaknya bahan makanan tambahan yang digunakan misalnya pada roti.

4. Residu pestisida/polutan pada bahan makanan atau minuman.

5. Juga bila anak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung hormon wanita (hormon esterogen). Misalnya susu sapi, telur, daging yang kualitasnya tidak bagus, termasuk juga makanan yang dibuat dari bahan bahan tersebut seperti yogurt, keju, cake, dan lain lain

Upaya pencegahan alergi

- Dengan memperlambat pemberian makanan tambahan. Sebaiknya
jangan memberikan makanan tambahan sebelum bayi mencapai usia 6 bulan.

- Pada saat pemberian juz pada bayi, sebaiknya hindari pemberian minuman juz
yang dibeli jadi. Karena dalam proses pembuatan juz tersebut, kulit buahnya
ikut terproses. Sehingga obat obatan tanaman yang masih menempel pada kulit
buahnya akan masuk ke dalam juz tersebut.

- Perlambat pemberian telur pada bayi. Sebaiknya jangan berikan telur sebelum
bayi berusia 10 bulan.

- Kebiasaan makan yang baik. Jangan lupa makan pagi. Karena dari hasil penelitian terlihat bahwa anak yang makan pagi,lebih sedikit menderita alergi
daripada yang tidak makan pagi. Diduga hal ini berhubungan dengan daya tahan
tubuh terhadap masuknya zat zat asing ke dalam tubuh.

- Pola makan seimbang antara sayur, daging,telur dan bahan bahan lain.

- Pada anak dengan orangtua alergi, akan lebih mudah terkena alergi juga, Jadi
lebih baik sedini mungkin dilakukan pencegahan. Yaitu sejak bayi masih dalam
kandungan, sedapat mungkin ibu menghindari makanan yang bisa menyebabkan
alergi. Juga pada saat pemberian asi dan pada masa masa awal pemberian makan
bayi.

- Jangan biarkan bayi/anak terlalu dekat dan sering bermain dengan binatang
seperti kucing dan anjing. Karena pada binatang tersebut seringkali terdapat
bibit penyakit yang bisa menimbulkan alergi juga berbahaya bagi bayi.

Kemudian khusus untuk pemberian makanan tambahan masa awal pada bayi , ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tidak mudah terkena alergi makanan:

1. Cobalah berikan
jenis makanan satu persatu selama 3 (hingga 4) hari berturut-turut. Amati apakah ada
gejala alergi pada anak.


2.Jangan berikan makanan berlemak/berminyak bersamaan dengan makanan berprotein tinggi. Halini akan memicu munculnya alergi . Contoh bahan makanan yang banyak mengandung lemak seperti susu, ikan lemak tinggi, minyak tumbuhan, daging lemak tinggi.

3. Jangan berikan makanan yang mengandung hormon wanita (esterogen). misalnya
susu sapi, telur, daging ayam, butter, daging sapi dan sebagainya. Bila bayi
terpaksa minum susu formula, maka pilihlah susu formula khusus untuk alergi
karena kadar hormon wanita dari susu sapinya sudah dibuat rendah.

4. Jangan berikan makanan atau minuman yang mengandung Residu pestisida dan
polutan lain. Misalnya untuk buah buahan dan sayuran: hindari yang import karena hampir dipastikan diberi obat-obatnya supaya bisa bertahan lama karena butuh waktu untuk pengapalan, clearance, dll.

5. Pada masa awal pemberian makanan tambahan ini, sebaiknya jangan berikan dulu
bahan bahan yang merangsang alergi seperti ubi ubian, soba (mie dari terigu),
kacang, coklat, dll

6. Adanya bahan tambahan makanan atau sisa sabun pada piring makan anak, haruslah
diperhatikan benar. Jangan sampai masuk ke mulut anak.

Naaahhh....
Jadi, kalo anak 'alergi' mungkin jangan langsung salahkan apa yang dia makan atau minum. Tapi tanya dulu, waktu kita mengandung dia apakah kita cukup menjaga asupan makanan sehat dan hidup di lingkungan yang sehat?

Kalopun anak dianggap alergi terhadap suatu bahan makanan, selama alergi itu 'ringan' -artinya gak sampe bikin anak sesak napas dan *amit-amit* meninggal- kita harus coba lagi dan lagi, karena pasti tubuh akan memberikan ketahanan. Jangan dimanjain.